Seandainya ada undang dengan hormat dalam gelaran Swan Upping super manis dari Ratu Elizabeth! Tentu saja bukan dalam arti sesungguhnya, karena Anda hanya dapat melihat prosesi Swan Upping itu di sini.
Keluarga kerajaan tengah berdebar menanti kedatangan Pangeran William atau Kate Middleton junior, untuk segera dipasangi mahkota kecil. Karena itulah gelaran Swan Upping kali ini terasa manis.
Yang Mulia, Ratu Elizabeth harus melakukan penghitungan tahunan pada semua angsa yang ia miliki. Dan berikut adalah fakta-fakta yang Anda harus tahu tentang tradisi ini...
1 . Pemangsa Angsa
Salah satu ancaman terbesar bagi angsa di masa sekarang adalah meningkatnya jumlah serangan anjing. Beberapa petugas yang ditunjuk ratu pun berusaha untuk memberantas ancaman tersebut, termasuk ancaman musang.
Baiklah, sekarang Anda sudah tahu seluk-beluk tradisi penghitungan angsa kerajaan ini. Ada yang berminat membantu Ratu Inggris untuk menghitungnya? :D
2. Kapan Digelar?
Swan Upping tahun ini dimulai pada Senin, 15 Juli, dan akan berakhir pada Jumat, 19 Juli nanti.
Tradisi ini memang dilangsungkan pada minggu ketiga bulan Juli setiap tahunnya, di daerah seperti Buckinghamshire dan Oxfordshire.
3. Tak Ada Sensus Angsa Tahun 2012
Tidak ada Swan Upping tahun lalu. Pada 2012, Upping seharusnya menjadi bagian dari tur The Queen's Diamond Jubilee, tapi karena banjir, upacara tersebut pun dibatalkan untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 900 tahun.
4. Fokus Pada Bayi Angsa
Fokus Swan Upping kali ini adalah pada bayi angsa, atau cygnets.
Bukan hanya karena mereka memang super imut, tetapi hal ini dilakukan untuk melacak angka perkembangbiakan angsa-angsa itu.
5. Bersulang
Ketika mereka melewati Windsor Castle, para Uppers bersulang untuk Ratu. Ratu Elizabeth jarang pernah hadir pada acara ini.
Beliau hanya hadir sekali, sehingga para pedayung harus berdiri tegak dan memberi salam pada yang mulia ratu, Seigneur of the Swans, ketika mereka melewati Windsor.
6. Sensus Angsa
Swan Upping adalah sensus yang dilakukan pada angsa-angsa milik ratu. Selama perayaan, semua angsa di sepanjang Sungai Thames dikumpulkan, ditangkap, ditandai, dan diukur.
Setelah proses tersebut selesai, angsa-angsa itu kemudian dilepaskan kembali ke alam. Dengan demikian, sang ratu bakal tahu berapa jumlah dan seperti apa detail angsanya.
7. Teriakan Para Penghitung Angsa
Para Swan Uppers akan berteriak, "All up!" ketika mereka melihat sekelompok angsa.
Mereka lalu memburu anak angsa, dan ketika mereka melihat mereka, teriakan ini menandakan bahwa mereka perlu masuk ke posisi untuk menangkap dan menandai.
8. Membunuh Angsa, Dihukum Mati!
Sampai saat ini, 'Seigneur of the Swans', yaitu sang ratu, adalah satu-satunya orang yang bisa membunuh dan memakan angsa tersebut. Namun sekarang, tidak ada yang bisa melakukan keduanya.
Tapi baru-baru ini, dalam beberapa dekade yang lalu, membunuh angsa dimasukkan dalam tindakan pengkhianatan yang secara teknis bisa dihukum mati atau penjara.
9. Penghitung Angsa
Penghitung angsa yang lain, yang disebut Swan Upper, memakai seragam tradisional berwarna merah.
Dan enam pedayung tradisional yang sudah terampil di Thames, dikerahkan untuk gelaran ini, masing-masing mengenakan atribut bendera dan panji-panji.
10. Angsa 'Bisu'
Kembali ke abad 12, Ratu Inggris memiliki angsa-angsa yang semuanya 'bisu'. Mereka umumnya membuat jarak dengan orang yang tinggal di Sungai Thames dan sekitarnya.
Angsa 'bisu' tersebut memiliki bulu putih dan terkenal jarang sekali berbunyi. Mungkin Ratu Elizabeth sendiri juga tak ingin ada salah satu dari hewan itu yang tidak berhenti berkotek.
11. Pemimpin Acara
Swan Marker, sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pilihan, memimpin jalannya Swan Upping.
Swan Marker kali ini bernama David Barker, seorang Professor Ornitologi dari Universitas Oxford, Departemen Zoologi.